Mengenal Rendang, Makanan Terenak di Dunia versi CNN

KULINER49 Views

Rendang, Simbol Kuliner Indonesia di Panggung Dunia

sum41jtk – Jika ada satu kuliner yang paling sering disebut sebagai representasi Indonesia di kancah internasional, jawabannya adalah rendang. Masakan khas Minangkabau ini bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol kebudayaan, tradisi, bahkan filosofi hidup masyarakat Sumatera Barat.

Mengenal Rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN International pada 2011 dan 2017. Selain itu, UNESCO juga telah mengakui rendang sebagai bagian dari warisan budaya tak benda. Fakta ini semakin memperkuat posisi rendang sebagai ikon kuliner Indonesia.

Sejarah Panjang Rendang

Mengenal Rendang lahir dari kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Pada abad ke-16, orang Minang dikenal sebagai perantau. Mereka membutuhkan makanan yang tahan lama untuk perjalanan jauh, baik melalui darat maupun laut.

Dengan teknik memasak daging bersama santan kelapa dan rempah-rempah dalam waktu lama, terciptalah rendang. Masakan ini mampu bertahan berhari-hari, bahkan hingga berminggu-minggu, tanpa memerlukan pengawet tambahan.

Sejak itu, rendang tidak hanya menjadi makanan sehari-hari, tetapi juga hidangan istimewa dalam upacara adat, pesta pernikahan, dan acara besar lainnya.

Filosofi dalam Rendang

Mengenal Rendang memiliki makna filosofis yang sangat kental dalam budaya Minangkabau.

  1. Daging sapi melambangkan kaum niniak mamak (pemimpin adat).
  2. Santan melambangkan kaum cadiak pandai (intelektual).
  3. Cabe melambangkan kaum alim ulama (pemuka agama).
  4. Rempah-rempah melambangkan kaum anak muda (generasi penerus).

Dengan demikian, rendang bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerminan nilai sosial: persatuan, keseimbangan, dan keharmonisan dalam masyarakat Minang.

Proses Memasak Rendang

Rahasia utama rendang ada pada teknik memasaknya. Tidak heran jika rendang disebut sebagai salah satu masakan paling rumit di dunia.

  • Bahan utama: daging sapi, santan, dan aneka rempah (serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih, cabai, dan daun-daunan).
  • Proses: Semua bahan dimasak perlahan dengan api kecil selama 6–8 jam.
  • Hasil: Daging menjadi empuk, bumbu meresap sempurna, dan kuah menyusut hingga menghasilkan rendang dengan cita rasa kompleks: gurih, pedas, dan kaya rempah.

Ada tiga tingkatan rendang yang dikenal masyarakat Minang:

  1. Kalio: Berkuah kental, berwarna cokelat muda.
  2. Rendang Basah: Kuah hampir habis, warna lebih pekat.
  3. Rendang Kering: Warna hitam pekat, tekstur lebih kering, dan tahan lebih lama.

Ragam Rendang di Nusantara

Meski rendang identik dengan daging sapi, masyarakat Minangkabau dan daerah lain di Indonesia telah mengembangkan banyak variasi rendang.

  • Rendang Ayam: Lebih ringan dan populer untuk anak-anak.
  • Rendang Hati Sapi atau Paru: Biasa ditemukan di rumah makan Padang.
  • Rendang Telur: Lebih ekonomis, dengan rasa yang tetap kaya.
  • Rendang Ikan: Banyak dijumpai di pesisir Sumatera Barat.
  • Rendang Itik: Varian khas yang populer di beberapa daerah Minang.

Keragaman ini menunjukkan betapa fleksibelnya rendang dalam beradaptasi dengan bahan lokal.

Rendang dan Perjalanan Global

Mengenal Rendang kini bukan hanya makanan masyarakat Minangkabau, tetapi juga ikon kuliner Indonesia di dunia internasional.

  • CNN International menobatkan rendang sebagai makanan terenak dunia pada 2011 dan 2017.
  • UNESCO mengakui tradisi rendang sebagai warisan budaya tak benda.
  • Di berbagai negara, seperti Malaysia, Belanda, Australia, hingga Amerika Serikat, rumah makan Padang dengan menu rendang mudah ditemukan.

Keberadaan rendang di luar negeri juga menjadi pengingat akan diaspora masyarakat Minangkabau yang menyebar ke seluruh dunia.

Rendang dalam Kehidupan Masyarakat

Bagi masyarakat Minangkabau, Mengenal Rendang bukan sekadar makanan, tetapi bagian dari identitas sosial. Rendang selalu hadir dalam momen penting, seperti:

  • Pesta pernikahan: Simbol kehormatan untuk tamu undangan.
  • Upacara adat: Menjadi hidangan utama sebagai lambang persatuan.
  • Hari besar keagamaan: Seperti Idul Fitri, rendang menjadi sajian wajib.
  • Tradisi merantau: Dibawa sebagai bekal perjalanan jauh.

Dengan kata lain, rendang adalah perekat sosial yang melampaui sekadar rasa.

Resep Sederhana Rendang Daging Sapi

Bagi pembaca yang ingin mencoba memasak & Mengenal Rendang di rumah, berikut resep sederhana:

Bahan Utama:

  • 1 kg daging sapi (potong besar)
  • 1 liter santan dari 3 butir kelapa

Bumbu Halus:

  • 10 bawang merah
  • 6 bawang putih
  • 5 butir kemiri
  • 3 cm jahe
  • 3 cm kunyit
  • 3 cm lengkuas
  • 10 cabai merah keriting

Rempah Tambahan:

  • 2 batang serai (geprek)
  • 3 lembar daun jeruk
  • 2 lembar daun kunyit
  • 2 lembar daun salam
  • Garam dan gula secukupnya

Cara Memasak:

  1. Haluskan semua bumbu, lalu tumis hingga harum.
  2. Masukkan daging, aduk rata hingga berubah warna.
  3. Tuangkan santan, tambahkan daun-daunan dan rempah.
  4. Masak dengan api kecil, aduk perlahan agar santan tidak pecah.
  5. Tunggu 6–7 jam hingga kuah kering dan bumbu meresap sempurna.

Hasil akhirnya adalah rendang daging empuk dengan bumbu kaya rasa.

Rendang sebagai Identitas Bangsa

Mengenal Rendang adalah bukti nyata bahwa kuliner bisa menjadi identitas bangsa. Di setiap rumah makan Padang di luar negeri, rendang selalu menjadi menu andalan yang memperkenalkan Indonesia ke dunia.

Bahkan, banyak diplomat Indonesia menggunakan rendang sebagai bagian dari diplomasi kuliner, memperkenalkan Indonesia melalui rasa.

Rendang, Cita Rasa dan Filosofi Indonesia

Mengenal Rendang bukan hanya kuliner, tetapi warisan budaya yang sarat makna. Ia lahir dari kebutuhan, berkembang menjadi tradisi, dan kini diakui dunia.

Dari Sumatera Barat, rendang telah menembus meja makan di berbagai belahan dunia, menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau sekaligus seluruh rakyat Indonesia.

Di balik setiap gigitan Mengenal Rendang , tersimpan cerita tentang sejarah, kebersamaan, dan filosofi hidup. Tak heran jika rendang terus disebut-sebut sebagai salah satu makanan terbaik dunia, sekaligus simbol kelezatan Nusantara.